Ada yang bertanya padaku, apa ada yang kau sesali?
Pertanyaan simpel dan sepeleh namun butuh waktu untuk mencerna dan menjawab pertanyaan itu.
Oke, langsung aku tujukan pertanyan itu pada diriku sendiri, apa aku menyesal dan ingin merubah hidupku? Wahai hati, jawab lah. . .
Setiap manusia yang hidup buatku, tak dapat dipungkiri rasa sesal dan ingin kembali untuk memperbaiki itu selalu ada di benak hati masing-masing. Pertanyaannya, mampuhkah?
Jika itu aku, aku juga pasti menyesalinya namun aku tak mau memperbaiki apa yang menjadi penyesalanku. Kenapa? Karena buatku setiap hidup ini adalah rangkaian kejadian yg terjadi karena pilihan yg pernah atau akan kita buat dan itu membentuk diri kita sekarang.
Ini bukan lah hal yang kebetulan, namun ini adalah kehendak Tuhan. Dalam penyesalan pasti ada jalan, seperti kita menaiki pesawat. Ada yang datang dan ada yang pergi, ada yang menangis ada pula yang tersenyum. Namun saat kita telah menaiki pesawat itu, kita di sugui pemandangan dan orang-orang yang baru, karakter baru dan budaya baru.
Aku tidak menyesal dengan jalan hidupku, aku adalah aku, jika aku menyesali kejadian massa lalu, aku tak mungkin bisa menjadi yang seperti sekarang. Bertemu kawan dan teman baru, wawasan baru dan hal-hal yang belum aku temui sebelum aku memiliki penyesalan.
So, buat diriku sendiri, aku tidak akan berubah dan menyesali hidupku, namun hanya saja setiap masalah dan kenangan massa lalu adalah guru untukku menjadi lebih dewasa dan semakin maju.
Hidup ini pilihan dan akan kita apakan massa depan kita tergantung pada pilihan kita sekarang dan massa lalu yang telah mencetak kita menjadi sekarang.
"Hidup ini nyata, bukan kenyataan yang dinyatakan".
Bye be, ketemu lagi di postingan berikutnya mbloo...
Salam Semongko from #PIJ
0 komentar:
Posting Komentar