Catatan 17 oct 2016
Catatan ini aku buat khusus untuknya, untuk seseorang yg paling aku cintai dan spesial di hidupku yang jauh disana, yang aku tak tahu bagimana keadaannya disana, bagaimana hatinya, apakah masih milikku atau sudah musnah di telan waktu.
Bulan ini adalah bulan kesembilan dari kepergiannya. Bulan dimana jika di samakan dengan kandungan. Maka bulan ini adalah bulan kelahiran yang selalu dinanti. Dan bulan kesakitan jika itu dikembalikan padaku. Sembilan bulan dimana aku berpura-pura tegar, sembilan bulan dimana aku berpura-pura benci.
Aku tidak tau apa berbedaan antara cinta dan benci, yang aku tahu aku hanya kecewa. Aku kecewa bukan karena akan kehilanganmu, namun aku kecewa aku tidak bisa membahagiakanmu hingga dirimu pergi. Aku terus menggali dari dalam diriku, dan memprogram otakku dan aku ajukan pertanyaan didalamnya, "Apa yang aku perbuat sampai dirinya pergi?". Satu pertanyaan yang aku tekankan dalam otakku.
Aku tidak tahu apa yang aku rasakan, setiap aku berangan untuk tidak memikirkanmu namun hujan selalu membawaku kembali. Kembali membawaku pada janji dan cintaku pada dirinya.
Hmmm...
Cinta memang indah, namun menyakitkan. Aku mencintainya sudah lebih dari 7 tahun. 6 bulan pertama menanti, 6 tahun berhubungan dan 9 bulan menanti lagi.
Sebuah siklus yang membuatku sakit kepala setiap hari. Aku telah melakukan segalanya dalam mencintai, merubah sosokku yang keras kepala sedikit semi sedikit untuk cinta menjadi sosok yang lebih lembut untuknya.
Aku tak tahu, seberapa banyak kenangan yang telah kita buat bersama, mengukir sejarah cinta kita bersama hujan demi bisa dikenang setelah pernikahan nanti. Namun ini malah menjadi kebalikan dari harapan. Bukan kenangan seperti ini yang aku harapkan.
Aku masih mengingat jelas, kita saling genggam tangan dan beradu kelingking, berucap sumpah, untuk saling mencintai, tetap bersama walapun keadaan yang sulit dan masalah sebesar apapun kita akan tetap bersama. Dari situ aku masih setia akan janjiku setia bersamanya, membahagiakannya dan menjaganya dalam hidup. Tapi bagaimana dengan dirinya aku tak tahu.
Sampai suatu saat ada wanita yang mencintaiku bertanya padaku.
"Aku tidak tau apa yang kamu pikirkan? Banyak yang suka dan mencintaimu diluar sana, bahkan aku sendiri. Tapi mengapa kau memilih untuk mempertahankan dan mengejar cintamu yg pergi?"
Wanita itu bertanya kenapa aku masih memilih menyintainya, jawabannya adalah karena aku Cinta dia itu saja. Entah berpa sakit yang aku tanggung. Karena dalam cinta tidak ada rasa sakit. Namun hanya ada rasa kecewa.
.
Aku bertahan dengan janji dan tanggung jawabku padanya. Janji untuk tidak mengingkari cinta dan bertanggung jawab akan setiap kenangan yang ada dalam diri kita. Jika aku tidak mencintainya, dengan mudah aku bisa mengingkari janjiku dan tanggung jawabku padanya..
Yah, semua ini tentang cinta, ,
Aku tidak tahu sampai kapan cintai ini ada, aku pun sempat lupa kapan terakhir kita bertemu dan saling bergandeng tangan. Sebelum tulisan ini berakhir, aku masih sangat mencintainya dan berharap ada keajaiban untuk kita kembali.
Aku mencintainya seperti detaran waktu,
Yang tak tahu kapan harus berhenti. Dan setelah tulisan ini aku publikasikan. Aku akan menjadi diriku sendiri, menjadi sosok yang lebih baik, sosok si kutu buku pengelana dengan sejuta mimpi.
Yah, aku kan menjadi diriku sendiri tanpa cinta namun masih dengan janji dan tanggung jawab yang harus aku penuhi, entah sampai kapan. Aku tak tahu. . . . . . .
15 Februari 2010 - 20 Februari 2016
0 komentar:
Posting Komentar